Hutan : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya
Pengertian
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1999 tentang Kehutananan).
Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hutan adalah tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon dan biasanya tidak dipelihara orang. Dalam Encyclopaedia Britannica, hutan adalah sistem ekologi yang kompleks dengan pohon merupakan bentuk kehidupan yang paling dominan.
![]() |
Hutan |
Jenis Hutan
Jenis-jenis hutan yang ada di Indonesia, antara lain:
Jenis hutan yang satu ini merupakan hutan yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Sebab sesuai dengan Indonesia sendiri yang merupakan negara tropis. Sebuah negara yang banyak memperoleh sinar matahari dengan curah hujan yang tinggi. Hutan hujan tropis banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Untuk ciri-cirinya adalah jenis pohonnya memiliki daun lebat dan rapat. Sementara untuk permukaan hutannya ditumbuhi lumut dan rumput, sebab sinar matahari tidak bisa menembus hingga dasar hutan. Kelembapan udaranya pun tergolong tinggi.
Hutan bakau merupakan wilayah hutan yang ditumbuhi tanaman bakau dan dikelilingi air payau. Pertumbuhannya juga dipengaruhi oleh tingkat pasang dan surut air laut. Bakau akan tumbuh baik di tempat yang penuh lumpur dan memiliki banyak kandungan organik.
Ciri-ciri hutan bakau adalah akarnya tidak beraturan. Hanya terdiri dari satu pohon bakau saja. Sementara untuk lahan hutannya digenangi oleh air payau dengan salinitas 2 – 22 ppm.
![]() |
Bakau atau Mangrove |
Selanjutnya adalah jenis hutan yang dipenuhi dengan padang rumput, makanya disebut sebagai sabana. Biasanya didominasi oleh semak-semak dan perdu. Namun juga diselingi beberapa pohon lain seperti pohon palem dan akasia.
Padang rumput semacam ini banyak tumbuh di wilayah yang curah hujannya rendah. Ciri-ciri hutan sabana adalah memiliki dua musim, yaitu kering dan basah. Sementara untuk suhu rata-ratanya cenderung hangat dengan curah hujan 4 inchi saja di musim kemarau.
4. Hutan Rawa Gambut
Hutan rawa gambut merupakan hutan yang tanahnya memiliki banyak kandungan karbon. Serta pertumbuhan pohon-pohonnya bisa mencapai hingga 40 meter. Jenis tanahnya merupakan timbunan gambut yang memiliki pH 4 dan cenderung asam.
Sementara untuk kandungan haranya juga termasuk rendah. Ciri-cirinya adalah digenangi oleh air dengan perakaran yang khas. Hutan ini sepenuhnya banyak bergantung oleh iklim dan kerap kali kelihatan hijau.
5. Hutan Musim
Hutan musim sangat bergantung kepada perubahan musim, secara umum letaknya di wilayah tropis dan subtropics. Biasanya tanaman juga hanya terdiri dari sejenis tanaman saja. Sebaran hutan musim ada di Jawa Timur, NTB, NTT, Sulteng, dan Yogyakarta.
Ciri-ciri yang dimiliki hutan musim adalah pohon akan mulai tumbuh bunga pada akhir musim kemarau. Ketika musim hujan, daun-daun di hutan ini menjadi begitu lebat. Namun hampir kering menjelang musim kemarau.
6. Hutan Homogen
Hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan saja disebut dengan hutan homogen. Secara umum, hutan homogen dibuat untuk tujuan khusus. Contohnya saja sebagai kegiatan reboisasi, penghijaun, maupun adanya keperluan industri.
Hutan homogen yang banyak ditemui di Indonesia adalah hutan pinus dan hutan jati. Sementara untuk persebarannya di Jawa, Sumatera, Sumbawa hingga Flores dan banyak pulau lainnya. Ciri-ciri khas dari hutan homogen adalah hutan yang ditumbuhi satu jenis pohon saja.
7. Hutan Heterogen
Berlawanan dengan hutan homogen, hutan heterogen terdiri dari berbagai macam jenis pohon. Biasanya hutan ini juga dibuat secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Sementara untuk ciri-cirinya adalah tanamannya beraneka ragam dan ada banyak hewan di dalam hutan.
Selanjutnya adalah jenis hutan lindung, yaitu hutan yang diberikan perlindungan atas keberadaannya. Sebab hutan ini difungsikan untuk menjaga ekosistem dan terdiri dari aneka ragam flora dan fauna.
Untuk ciri-ciri yang dimiliki hutan lindung adalah sering dilewati lembah dan sungai. Sementara untuk struktur tanahnya peka akan erosi. Kemiringan tanahnya mencapai 40% bahkan juga lebih.
Hutan Suaka Alam biasanya ditujukan untuk fungsi khusus seperti tempat perlindungan keanekaragaman hayati. Baik untuk melindungi satwa ataupun ekosistem tertentu. Biasanya hutan suaka alam memang dijadikan penyangga kehidupan. Contohnya adalah cagar Alam Gunung Simpang, Cagar Alam Rafflesia Aceh, dll.
10. Hutan Produksi
Selanjutnya adalah jenis hutan yang memang dikhususkan untuk kepentingan produksi. Seperti hutan-hutan yang memang dikelola oleh Perum Perhutani. Hutan yang memang dikhususkan untuk menghasilkan produk baik kayu maupun non-kayu.
![]() |
Hutan Produksi |
Manfaat hutan bagi kehidupan, yaitu:
1. Menghasilkan Oksigen untuk Makhluk Hidup Bernapas
Hutan mendapatkan julukan sebagai paru-paru dunia. Hutan disebut-sebut sebagai pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi. Dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa sebatang pohon dewasa mampu menghasilkan pasokan oksigen untuk 2-10 orang per hari. Terlebih lagi hutan mampu menyerap karbon dioksida sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida.
2. Manfaat Hutan dalam Menyimpan Cadangan Air
Hutan mampu menangkap limpahan air dan menyerapnya ke dalam tanah. Hal ini karena pohon juga memerlukan air untuk tetap bertahan hidup. Cadangan air yang disimpan oleh akar pohon ini biasanya bersumber dari air hujan yang turun. Air hujan yang jatuh akan mengalir melewati akar pohon, lalu menetes atau meresap ke dalam akuifer. Dengan begitu, persedian air tanah akan terisi kembali untuk kepentingan minum, sanitasi, dan irigasi.
3. Hutan Mampu Mencegah Banjir
Manfaat hutan sebagai daerah resapan air dapat mencegah terjadinya banjir. Akar pohon menjadi senjata utama dalam menampung hujan yang lebat untuk daerah dataran rendah. Maka jika jumlah pohon yang ada di dalam hutan ini banyak, akar-akar ini tentu juga akan menyerap sejumlah banyak air. Selain mampu mencegah banjir, air-air yang tersimpan di dalam tanah menjadi cadangan ketika musim kemarau datang.
4. Keberadaan Hutan Dapat Mengurangi Dampak Erosi Tanah dan Longsor
Selain dapat menyimpan cadangan air dan juga mencegah terjadinya banjir, akar pohon juga dapat mencegah terjadinya tanah longsor karena akar akan mencengkram tanah dengan kuat. Akar yang mencengkram kuat berfungsi sebagai pengikat butiran-butiran tanah. Hutan yang gundul dan tidak ditanami pepohonan akan sangat rawan terjadinya bencana tanah longor.
5. Tempat Tinggal Flora dan Fauna
Berbagai macam jenis tumbuhan dan juga binatang yang hidup di dalam hutan. Flora dan fauna yang hidup dalam sebuah kesatuan dan kebersamaan membentuk suatu ekosistem hutan. Hutan menyediakan banyak kebutuhan yang dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup di muka bumi.
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Posting Komentar untuk "Hutan : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya"